Aku selalu bertanya dengan pertanyaan bodoh sama Allah tanpa rasa malu. “ya Allah kenapa kita ga boleh pacaran?” pertanyaan yang sangat bodoh bukan?
sering terlintas dibenakku untuk menerima kehadiranmu, mencoba menjalani hariku bersamamu, mengikuti tren pacaran lagi layaknya remaja seusiaku.
Ya Allah Yang Maha Membolak-balikan hati. Maaf jika hati ini masih sangat labil ketika tersentuh sedikit saja oleh kehadirannya. Entahlah, kenapa hanya dia dari sekian pria yang terus saja menggoda iman saya tak henti-henti. kamu tahu betapa kuatnya aku menahanmu meskipun ada banyak manusia yang mencoba menyingkirkanmu dari hatiku?
Masih ingatkah ketika kau katakan nggak mau move on dari aku? (3 juni 2012) entah itu hanya canda, entah itu hanya gurauan, entah itu hanya kata kata yang tiba tiba terlintas dipikiranmu, entah itu apa, tapi kata-katamu itu cukup membuatku sedih. aku menjadi sedih setiap kali melihat kamu, selalu ga tega melihat mu berjuang dan menungguku terus, diam diam terluka karena aku, dan terus saja tersenyum menyembunyikan isi hatimu.
Kadang ingin ku katakan semua yang membelenggu pikiranku, namun hati ini seakan selalu meminta untuk menahanmu lebih lama. Maaf jika aku sangat takut kehilangan kamu, maaf jika aku takut kau akan meninggalkanku. Semua hal yang seharusnya ku buang jauh, malah semakin membuatku lekat menyayangimu. Ya Allah, hamba minta maaf.
Dan kini, ketika aku mulai mencoba berbenah, mencoba menghindar dari semua yang menggoyahkan hati ini, mencoba untuk menata hatiku menjadi lebih baik, perlahan kamu mulai memasuki hatiku. Tanpa kau tahu hati ini baru saja aku perbaiki, walau memang masih compang camping disana sini. Sungguh buruk, dan mungkin masih sangat buruk.
Buat kamu yang telah sudi menungguku, aku minta maaf, disaat aku mulai respect terhadapmu, disaat inilah aku tak dapat menerima mu walau hanya sekedar menjadi teman terdekatku. Maaf , aku hanya ingin lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi.
Maaf, bukannya hamba berharap dan menebak-nebak jodoh hamba esok. Ya Allah, bimbing hamba Ya Allah, sungguh hati ini pun bingung harus bagaimana. Ya Allah, hamba minta maaf, benar benar minta maaf .
Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena kamu telah bersabar mencintaiku dalam diammu walaupun mungkin saja aku salah dalam membaca isi hatimu, tapi terimakasih atas ketulusanmu itu. Maaf jika hanya ini yang bisa aku sampaikan. Aku memang hanya anak kecil, yang masih belajar menjadi dewasa, jadi aku mohon, maafkan aku.
untuk seseorang yang tak bisa kumiliki saat ini. dan mungkin tak akan bisa kumiliki esok nanti.