Mungkin, dulu ketika kau nyatakan perasaanmu pertama kali, aku memang belum benar-benar mencintaimu. Ingin rasanya kala itu kita hanya berteman saja, karena aku merasa masih belum mengenalmu. Perkenalan yang singkat, pertemuan yang hanya beberapa saat, lalu kau datang menyatakan cinta, menunjukkan rasa yang entah darimana asalnya, mencoba mencuri hatiku untuk menerimamu, merajut cinta ‘instan’ seiring berjalannya waktu.
Jumat, 06 Januari 2012
bodoh
Mungkin, dulu ketika kau nyatakan perasaanmu pertama kali, aku memang belum benar-benar mencintaimu. Ingin rasanya kala itu kita hanya berteman saja, karena aku merasa masih belum mengenalmu. Perkenalan yang singkat, pertemuan yang hanya beberapa saat, lalu kau datang menyatakan cinta, menunjukkan rasa yang entah darimana asalnya, mencoba mencuri hatiku untuk menerimamu, merajut cinta ‘instan’ seiring berjalannya waktu.
Entah penyesalan atau kebahagiaan pernah menjadi pacarmu.
Entah karena apa aku menerimamu. Entah.
Aku memang bahagia memilikimu, tapi kala itu aku tak
benar-benar merasakan perasaan yang sama dengan dirimu. Aku hanya bertingkah
layaknya seorang kekasih, yang bahagia
dengan cinta semu yang tak mampu mengisi hatiku. Tak ada yang berubah dengan
hatiku selain status hubungan yang berubah dari ‘single’ menjadi ‘in relation
ship’.
Aku tak pernah mau mengirim pesan padamu lebih dulu. Aku tak
pernah peduli kabarmu. Aku bahkan tak peduli dengan gossip dari temanmu itu.
Apa kau tahu arti genggaman tanganmu itu? Pelukanmu? Kata
rayumu? Senyuman yang selalu kau tunjukkan ketika melihatku? Sama sekali tak
mampu menggetarkan hatiku. Aku bahkan mulai risih dengan dengan tingkah bodohmu
itu. Bodoh. Ya, aku tak suka caramu mengatakan cinta dengan sebodoh itu!
Dan kau membuatku lebih bodoh dari pikiranku. Kau minta ini
dan itu. Kuberikan juga kau ini dan itu. Mungkin kala itu, Tuhan telah
menyadarkanku untuk menyadari hadirmu. Menyadari kesalahanku yang tak mampu
menganggapmu kekasihku.
Dalam malam yang gelap. Larut yang menyayat bayangan mataku.
Kata putus itu tak sengaja terlontar dari bibirku. Kejam? mungkin saja. Tapi
aku tak pernah sedikitpun memanfaatkanmu. Tak pernah meminta ini dan itu
kepadamu. Aku hanya mebiarkanmu bertindak bodoh untuk menarik hatiku sesukamu. Karena
ketika itu aku memang masih mengeja membaca cinta.
Tak ada tangis. Tak ada penyesalan. Segalanya berjalan
normal. Aku masih tersenyum, bahkan tertawa menjadi bagian dari hari-hariku.
Tapi hari demi hari, aku mulai merindukan segala hal tentang
dirimu. Semuanya yang dulu aku anggap sampah itu. Tak ada lagi yang mengisi
hari-hariku dengan lelucon dan tampang bodoh itu. Ya, aku merindukanmu bodoh.
Apa kau ingat janji kita dulu? Apa kau masih menyimpan benda
yang aku beri? Apa kau masih merawat benda yang kupinjamkan? Hei bodoh, jawab!
Aku tak ingin menjadi pencundang dalam cintaku, melakukan
berbagai cara demi menebus kesalahanku dulu. Kau tahu, hari-hariku selalu diliputi
oleh rasa bersalahku padamu?
Aku melawan orangtuaku, tak mempedulikan sekolahku, menjadi
liar, karena kamu! aku buta oleh cinta dan penyesalanku. Tapi kenapa dengan
cara ini? Kenapa kau rubah aku menjadi seperi ini, bodoh!
Setelah aku sepenuhnya mempercayaimu untuk kembali menguntai
benang yang patah, dengan bangganya kau hancurkan perasaanku. Kau bangga karena
akhirnya kau telah merebut hatiku. Tapi kenapa kau manfaatkan aku, bodoh? Kau
permainkanku. Kau bohongi aku. Kau rusak perasaanku.
Apakah kau dendam terhadapku? Apakah ini karma? Kenapa kau
berubah bodoh? Kenapa kau jadi seperti ini!
Kau pergi dengan wanita itu. Bermesraan dengannya, bahkan
sedikitpun kau tak menganggapku yang kala itu telah menjadi pacarmu lagi. Kau
manfaatkan ketulusanku. Membawa segalanya. Pergi dari hidupku.
Bodoh, kau tak benar-benar mencintaiku.
~cintailah ia setelah ia halal untukmu, setelah ia seutuhnya milikmu~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Assalamu'alaikum ukhti sholihah.....nice posting :D
wa'alaykum salam mb rani sholihaah :D
wawawa. .aku malu ni. .hihi
*hanya sebuah cerpen yang masih dalam tahap perbaikan. .hehe maap ya mbak kalo ceritanya nyeleneh . .huhu (mohon bimbingannya ^^)
Posting Komentar