Minggu, 23 Desember 2012
ibu
dimana pagi buta memaksanya untuk beranjak
membangunkanku yang tengah terlelap
untuk bercengkrama mesra dengan Tuhan
ia menyebutnya dengan kehidupan
dimana siangnya menjadi cambuk untuk maju
mengikis jemari demi sesuap nasi
memeras otak demi mencukupi kebutuhan kami
ia menyebutnya dengan kehidupan
dimana petangnya membuatnya terjaga
untuk selalu siaga dengan belai lembut kasihnya
ia . . .
bagai bidadari surga
mencium hidup kami dengan syahdu
ia lah kapas putih yang terbang malu-malu
karna mungkin debur angin akan mengotorinya
ia lah malaikat tanpa sayap
yang selalu mencoba bertahan dengan ratusan duri sayat
ialah pelangi yang tetap tersenyum indah
bahkan saat dunia menangis lelah
ia lah sayup yang kudengar
saat fajar melenyapkannya dalam doa
ia lah manusia perindu surga
yang merengkuh dunia dengan tangannya
ia lah wanita perkasa
yang kusebut sebagai
ibu
my sweet room
23.12 pm , 22 dec 12
selamat hari ibu
Jumat, 07 Desember 2012
rindu #2
untuk seseorang yang tak mampu lagi kubaca hatinya sekarang
aku tak kuasa menghitung berapa banyak rindu yang telah engkau tanam, selama ini
yang mungkin saja akan kau hempaskan segera, setelah ini
setelah segalanya menjadi abu, sia-sia
puisiku berlarian, entah kemana
mungkin pergi dan menghilang
tak mampu menghalau rindu ini sendirian
yang selalu mencoba berkata benar
dalam kemunafikan
maaf, aku tau kau lelah menugguku
maaf, akan ketidakpastian ini
mengertilah, akupun tak mampu kehilangan apapun dari hidupku
sesuatu yang telah kupertahankan
sesuatu yang tak mudah aku lepaskan
sayang..bisakah kau menyebut namaku lagi dalam doa mu?
aku ingin mendengarnya, sebelum telingaku tuli
dan hatiku tak mampu lagi meraba cinta itu apa :')
-kelak kau akan merindukanku, sebagai sesuatu yang tak pernah kau temukan pada siapapun -
@SuratTerakhir
@SuratTerakhir
Langganan:
Postingan (Atom)